Inferensi Fuzzy

Kelompok 4
Kerjakan 2 studi kasus di bawah ini di kelas dan posting di blog ketua kelompok masing-masing hasil penyelesaian studi kasus dibawah ini. Alamat dari hasil pekerjaan anda di blog ketua kelompok kemudian di tulis di comment posting ini.
Maksimum mengerjakan dan posting adalah tanggal 12 Oktober 2011 pukul 13.30 WIB.
KASUS -1 :
Suatu perusahaan SEPATU akan memproduksi jenis sport. Pada 3 bulan terakhir biaya produksi untuk sepatu jenis tersebut rata-rata sekitar Rp. 15.500,- ker box, dan maksimum mencapai Rp. 100.000,- per box. Banyaknya permintaan per hari rata-rata mencapai 30000 box dan maksimum hingga mencapai 60000 box. Sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 100000 box per hari. Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 3 aturan Fuzzy sbb :
[R1] IF Biaya produksi RENDAH and permintaan NAIK THEN produksi barang BERTAMBAH;
[R2] IF Biaya produksi sesuai STANDAR THEN produksi barang NORMAL
[R3] IF Biaya produksi TINGGI and Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG;
Berapa jumlah sepatu jenis sport yang harus diproduksi, jika biaya untuk memproduksi jenis sepatu tersebut diperkirakan sejumlah Rp. 80.000,- per box, dan permintaan diperkirakan mencapai 25000 box per hari
KASUS-2;
Suatu perusahaan alat elektronik setiap harinya mampu memproduksi DVD rata-rata 70000 keping. Setiap hari, rata-rata menerima permintaan juga sekitar 700000 keping, dan dalam 3 bulan terakhir permintaan tertinggi sebesar 95000 keping. Keping DVD yang masih tersedia di gudang, setiap harinya rata-rata 95000 keping sedangkan kapasitas gudang maksimum hanya dapat menampung 17000 keping. Apabila system produksinya menggunakan aturan Fuzzy sebagai berikut :
[R1] IF permintaan TURUN and persediaan BANYAK THEN produksi barang = 30000;
[R2] IF permintaan NAIK and persediaan SEDIKIT THEN produksi barang = 1,25 * permintaan persediaan;
[R3] IF permintaan NAIK and persediaan BANYAK THEN produksi barang = permintaan persediaan;
Tentukan berapa jumlah barang yang harus diproduksi hari ini jika permintaan sebanyak 72000 keping, dan persediaan yang masih ada di gudang sebanyak 10000 keping.
Jawab :


PENYELESAIAN SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH INI :
http://www.4shared.com/document/30TKeU6u/Fuzzy_kelompok_4.html

Latihan Problem dengan Fuzzy

Nama:
Luci Anna Lumban G 09.41010.0236
Hermawati Tika Ayu C.S 09.41010.0238
Danastri Rasmona 09.41010.0230

Soal
Kerjakan latihan tentang Himpunan Fuzzy, tentang suhu udara di Surabaya dengan Universe of Discourse antaera 20 sampai 40 derajat Celcius) dalam 3 subset : rendah, tinggi dan sedang dalam bentuk gambar himpunan Fuzzy berdasarkan tabel yang sudah ditentukan.
Jawab:



Asumsi :
Jika suhu >= 35 maka tinggi
Jika suhu diantara >=25-<35 maka sedang
Jika suhu < 25 maka rendah

Hasil jika Trapesium Subset Rendah Maka:
Tinggi = 0/20,20/100,25/100,0/40
Hasil jika Segitiga Subset Sedang Maka:
Tinggi = 0/25,30/100,0/35
Hasil jika Trapesium Subset Tinggi Maka:
Tinggi = 0/30,35/100,40/100,0/40


sistem pakar tugas-3 Membangun Knowledge Base System

Soal Kasus :
Membangun Knowledge Base System

Permasalahan : Setelah lulus SMA, Julaikah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di bidang komputer. Namun karena bidang komputer memiliki beberapa disiplin ilmu, maka Julaikah harus berkonsultasi dg sistem pakar untuk menentukan pilihan yg tepat bagi dia.
Buatlah sebuah sistem pakar untuk membantu Julaikah menentukan pilihan dg kreteria sebagai berikut :
Disiplin ilmu yg direkomendasikan meliputi : Programmer komputer, ilmu komputer (computer science), teknisi komputer atau bidang lain selain komputer. Tiga hal utama sebagai penentu keputusan adalah :

Tes Attitude (ok, not-ok) yg meliputi : test kemampuan matematika (ya,tdk) dan test kemampuan programming (ya, tdk)
Test minat (bagus, sedang, rendah) yg meliputi:minat pd komputer(ya,tdk), minat pada kemampuan reparasi (ya,tdk) dan minat pada pemecahan masalah (ya,tdk)
Kemampuan finansial (ya,tdk)

Tugas :

Tentukan Dependency Diagram untuk kasus tersebut
Tentukan Tabel Keputusan untuk kasus tersebut
Tentukan Rule-rule untuk menyelesaikan kasus tersebut

Penyelesaian :

1.

2.

3.
Rule 1 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem komputer

Rule 2 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem komputer


Rule 3 :
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem komputer

Rule 4 :
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem komputer

Rule 5 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem komputer

Rule 6 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem komputer

Rule 7 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = not ok then support = diterima ilmu komputer

Rule 8 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = not ok then support = diterima ilmu komputer

Rule 9 ;
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = not ok then support = diterima ilmu komputer

Rule 10 :
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = not ok then support = diterima ilmu komputer

Rule 11 ;
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = not ok then support = diterima ilmu komputer

Rule 12 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = ok or tes attitude program = not ok then support = diterima ilmu komputer

Rule 13 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem informasi

Rule 14 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem informasi

Rule 15 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem informasi

Rule 16 :
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem informasi

Rule 17 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem informasi

Rule 18 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = ok then support = diterima sistem informasi

Rule 19 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = diterima teknologi informasi

Rule 20 :
if finansial = ya and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = diterima teknologi informasi

Rule 21 :
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = diterima teknologi informasi

Rule 22 :
if finansial = ya and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = diterima teknologi informasi

Rule 23 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = diterima teknologi informasi

Rule 24 :
if finansial = ya and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = diterima teknologi informasi

Rule 25 :
if finansial = tidak and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = tidak diterima di bidang IT

Rule 26 :
if finansial = tidak and tes minat komputer = bagus or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = tidak diterima di bidang IT

Rule 27 :
if finansial = tidak and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = rendah and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = tidak diterima di bidang IT

Rule 28 :
if finansial = tidak and tes minat komputer = sedang or tes minat reparasi = rendah or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = tidak diterima di bidang IT

Rule 29 :
if finansial = tidak and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = bagus or tes minat pemecahan masalah = sedang and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = tidak diterima di bidang IT

Rule 30 :
if finansial = tidak and tes minat komputer = rendah or tes minat reparasi = sedang or tes minat pemecahan masalah = bagus and tes attitude matematika = not ok or tes attitude program = not ok then support = tidak diterima di bidang IT

Tugas-2 Sistem Pakar: Rule-Based System

sistem berbasis aturan atau sistem berbasis pengetahuan adalah perangkat lunak khusus yang merangkum 'kecerdasan manusia' seperti pengetahuan ada dengan membuat decissions intelijen dengan cepat dan dalam bentuk berulang
Beberapa hal yang harus diketahui mengenai sistem berbasis aturan
- Mengapa mereka tidak banyak digunakan?
- Tidak ada bahasa standar untuk definisi aturan
- Proprietary dan vendor tertentu
- Kurva belajar yang besar dalam bahasa aturan vendor tertentu
- Mesin masih mengharapkan aturan untuk menangani dengan meta-data (bukan data)
- Mengalahkan tujuan
beberapa contoh nyata dalam penggunaan rule based system
-dell
-cisco
-vodafone
-Blue Cross Blue Shield-asuransi

Contoh Penggunaan rule based dalam penghematan biaya dibidang hematologi
TI telah menjadi mode untuk mencari cara-cara baru dalam lingkungan fiskal, legislatif, kompetitif, dan terus meningkat-volume saat ini dari lab klinis untuk meminimalkan biaya tanpa risiko untuk perawatan pasien.
Jika menggunakan perangkat lunak komputer yang membutuhkan database merupakan kriteria yang sangat penting. Untuk mencapai real-time manfaat biaya, menggunakan sistem berbasis aturan yang tidak hanya menutup loop pada spesimen hasil laporan dalam meningkatkan alur kerja dengan kecepatan dan konsistensi yang lain akan mahal. Pada dasarnya Sistem semacam ini memungkinkan teknolog terburu-buru untuk memberitahu komputer.

Suatu Rule Terdiri dari 2 bagian, yaitu:
a. Antacedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis (Pernyataan berawalanIF)
b. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika situasi atau premis bernilai benar (Pernyataan berawalanTHE N).
Misalnya:
IF lalulintas pagi ini macet THEN saya naik sepeda motor saja
Konsekuensi atau konklusi pada bagianTHE N akan dinyatakan benar jika bagian IF pada sistem tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan tertentu Dua metodereas oni ng (penalaran) pada rules:
Forward Chaining : pelacakan dimulai dari keadaan (informasi, fakta atau data) awal, dan kemudian mencocokan dengan tujuan yang diharapkan Backward Chaining: Penalaran ini dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokan dengan keadaan awal atau fakta yang ada.

Arsitektur Sistem Berbasis Aturan
User Interface: bagian dimana user bisa melihat dan berinteraksi dengan sistem. Biasanya dalam bentuk display teks ataupun grafik yang interaktif.Developer Interface: bagian dimana knowledge engineer mengembangkan sistem,biasanya dalam bentuk pengembangan source code dari sistem.Explanation Facility: merupakan subsistem yang bertanggung jawab untuk menyediakanexplanati on (penjelasan) dari prosesreas oni ng dari sistem.External Program: program lain seperti database, algoritma ataupuns pr eeds heayang bisa digunakan untuk mendukung sistem

KEUNTUNGAN SISTEM BERBASIS ATURAN:
1. Ekspresi yang alamiah (natural)
2. Bagian Pengendali yang terpisah dengan Pengetahuan
3. Modularitas Pengetahuan
4. Mudah melakukan ekspansi sistem
5. Menggunakan pengetahuan yang relefan
6. Dapat menggunakan Pengetahuan Heuristik
7. Dapat menggunakan Pengetahuan yangUnc erta i nty
8. Dapat menggunakan variabel

KEKURANGAN/KERUGIAN SISTEM BERBASIS ATURAN:
1. Membutuhkan kondisi yang harus benar-benar tepat (exact matching) agar suatu
rule dapat di-firing.
2. Tidak dapat melakukanoverri de
3. Sistem bisa menjadi lambat pada set of rules yang besar

TAHAP RULE BASED SYSTEM dalam beberapa tahap.
1.Mengidentifikasi Masalah dan Kebutuhan. Mengkaji situasi dan memutuskan dengan pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan apakah dengan sistem pakar bisa lebih membantu atau tidak.
2.Menentukan masalah yang cocok. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sistem pakar dapat bekerja dengan baik, yaitu:
a. Domain masalah tidak terlalu luas
b. Kompleksitasnya menengah, artinya jika masalah terlalu mudah atau
masalah yang sangat kompleks, maka tidak perlu menggunakan sistem
pakar
c. Tersedianya Ahli ataupun sumber kepakaran
d.Menghasilkan solusi mental bukan fisik, artinya sistem pakar hanya
memberikan anjuran, tidak bisa melakukan aktifitas fisik seperti membau atau merasakan
e.Tidak melibatkan hal-hal yang bersifatcommon- sens
3.Menghitung pengembalian investasi. Termasuk diantaranya biaya pembuatan sistem pakar, biaya pemeliharaan dan biaya training.
4.Memilih alat pengembangan. Bisa menggunakansoftware pembuat sistem pakar (seperti: SHELL) atau dirancang dengan bahasa pemrograman AI (Lisp
dan PROLOG) maupun pemrograman konvensional (Basic, Pascal, C, dll)
5.Rekayasa Pengetahuan. Perlu dilakukan penyempurnaan terhadap aturan-atauran yang sesuai.
6.Merancang sistem. Bagian ini termasuk pembuatan prototype, serta menerjemahkan pengetahuan menjadi aturan-aturan
7.Melengkapi proses pengembangan.
8. Menguji dan memperbaiki kesalahan
9.Dokumentasi Aplikasi. Jika sistem yang diuji telah memberikan hasil yang
sesuai, maka dilakukan dokumentasi dari sistem yang dikembangkan.
10. Memelihara sistem

Resume-Proyek Rekayasa Perangkat Lunak-1

Nama : Danastri Rasmona
Nim : 09410100230
Kelas : P4

ANALIS SISTEM

1. Pendahuluan
adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.

Hal-hal dasar yang dilakukan oleh analisis Sistem

1. Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutu
han mereka
2. Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak
3. Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya
4. Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji
5. Mengimplementasikan sistem baru
6. Menyiapkan dokumentasi berkualitas
Sistem analis :
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer
saja, juga pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas ,
pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.

Pengetahuan dan keahlian analis sistem
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer. Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
• Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen,
pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
c. Pengetahuan tentang metode kuantitatip
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming, regresion, network, decision tree, trend, simulasi.
d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan- permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Perbedaan Analis Sistem dengan Progammer

Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).
Nama lainnya : system designer, business analyst, system consultant, system
engineer, software engineer, sistem analyst programmer, information system
engineer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasI tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi komputer).
2.Langkah-langkah Analisis Sistem
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem :

1 Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.

Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
Mengidentifikasi penyebab masalah
Mengidentifikasi titik keputusan
Mengidentifikasi personil-personil kunci

1.1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini.
Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem.

1.2 Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.

1.3. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).

2.Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :
 Menentukan jenis penelitian
 Merencanakan jadual penelitian
o Mengatur jadual wawancara
o Mengatur jadual observasi
o Mengatur jadual pengambilan sampel
 Membuat penugasan penelitian
 Membuat agenda wawancara
 Mengumpulkan hasil penelitian

2.1. Menentukan Jenis Penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau I/O yang digunakan oleh sistem.

2.2. Merencanakan Jadual Penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadual penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
o Dimana penelitian akan dilakukan
o Apa dan siapa yang akan diteliti
o Siapa yang akan meneliti
o Kapan penelitian dilakukan
Dari rencana jadual ini, berikutnya ditentukan ke dalam jenis penelitiannya masing-masing.

2.3. Membuat Penugasan Penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan.

2.4. Membuat Agenda Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.

2.5. Mengumpulkan Hasil Penelitian
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
2. Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
3. Pengambilan sampel
4. Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama
5. Elemen-elemen data
6. Teknologi yang digunakan di sistem lama
7. Kebutuhan informasi pemakai sistem / manajemen

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem

Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan, koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem ini.

3.1. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
-apa yang dikerjakan ?
-agaimana mengerjakannya ?
-siapa yang mengerjakan ?
- dimana dikerjakan ?
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
- mengapa dikerjakan ?
- perlukah dikerjakan ?
- apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency, timeliness, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity
Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

3.2. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
- Analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.

Resume -Sistem Pakar Pert-1

SiStem Pakar Resume -1
A. Konsep Dasar sistem pakar
Disaat Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat baik software atau hardware, maka hampir tiap suatu pekerjaan diselesaikan dengan komputer. Maka dapat dikatakan bahwa komputer merupakan alat bantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu alasan mengapa komputer lebih cenderung dikatakan sebagai alat bantu manusia adalah kecepatan dan ketepatan prosesnya lebih dapat diandalkan. Kemauan dan kebutuhan manusia dalam menciptakan sesuatu yang baru dimana dapat membantu meringankan beban pekerjaan terus-menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan komputer, baik dari segi ketepatan maupun kecepatan informasi di era globalisasi ini.

Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Dengan memahami mekanisme penalaran seperti manusia, diharapkan komputer benar – benar merupakan alat bantu yang berguna dalam memecahkan masalah yang memerlukan penalaran.
Salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang sedang mengalami perkembangan akhir – akhir ini adalah sistem pakar (expert system ), yaitu suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pemakai. Dengan bantuan Sistem Pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasannya dilakukan oleh seorang pakar.
Definisi
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Ciri-ciri dari Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
a. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
b. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara terpisah.
f. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
g. Keluarannya bersifat anjuran.
h. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
Beberapa keuntungan penerapan Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
a. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.
b. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, meningkatnya kualitas pekerjaan ini disebabkan meningkatnya efisiensi kerja.
c. Menghemat waktu kerja.
d. Menyerdehanakan pekerjaan.
e. Merupakan arsip terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai Sistem Pakar seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun mungkin sang pakar telah meninggal.
f. Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar. Dimana sebuah Sistem Pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja.

Sebuah program Sistem Pakar terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
a. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis Pengetahuan merupakan inti program Sistem Pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (Knowledge Representation) dari seorang pakar.
b. Basis Data (Data Base)
Basis Data adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan yang sedang dilaksanakan. Dalam praktiknya, Basis data berada di dalam memori komputer. Kebanyakan Sistem Pakar mengandung Basis Data untuk menyimpan data hasil observasi dan data lainnya yang dibutuhkan selama pengolahan.

c. Mesin Inferensi (Inferensi Engine)
Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang akan menganalisis suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit di dalam basis pengetahuan. Mesin Inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Ada 2 tipe teknik inferensi yang ada yaitu :
 Pelacakan Ke Belakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut.
 Pelacakan Ke Depan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan ke belakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik penulusuran :
• Dept-first search
Melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.
• Breadth-first search
Bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.
• Best-first search
Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

Untuk sebuah sistem pakar yang besar, dengan jumlah “rule” yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan akan dirasakan sangat lamban dalam pengambilan kesimpulan, sehingga untuk sistem-sistem yang besar biasannya digunakan metode pelacakan ke belakang.
d. Antar Muka Pemakai (User Interface)
Adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbentuk “ya atau tidak” (yes or no question) berbentuk menu pilihan. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari pemakai tadi.


Contoh sistem pakar untuk diagnosis paru-paru

B. Sistem Pakar (Heuristik Search)
Heuristik Search
Hill Climbing
Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP)
Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. Misal ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kota seperti berikut ini :



Solusi – solusi yang mungkin
dengan menyusun kota-kota dalam urutan abjad,
misal :
A – B – C – D : dengan panjang lintasan (=19)
A – B – D – C : (=18)
A – C – B – D : (=12)
A – C – D – B : (=13)
dst
Metode simple hill climbing
Ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Fungsi heuristik yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi.
Operator yang akan digunakan adalah menukar urutan posisi 2 kota dalam 1 lintasan. Bila ada n kota, dan ingin mencari kombinasi lintasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka akan didapat sebanyak :


Keenam kombinasi ini akan dipakai semuanya sebagai operator, yaitu :
Tukar 1,2 = menukar urutan posisi kota ke – 1 dengan kota ke – 2
Tukar 2,3 = menukar urutan posisi kota ke – 2 dengan kota ke – 3
Tukar 3,4 = menukar urutan posisi kota ke – 3 dengan kota ke – 4
Tukar 4,1 = menukar urutan posisi kota ke – 4 dengan kota ke – 1
Tukar 2,4 = menukar urutan posisi kota ke – 2 dengan kota ke – 4
Tukar 1,3 = menukar urutan posisi kota ke – 1 dengan kota ke – 3




 Keadaan awal, lintasan ABCD (=19).
 Level pertama, hill climbing mengunjungi BACD (=17), BACD (=17) < ABCD (=19), sehingga
 BACD menjadi pilihan selanjutnya dengan operator Tukar 1,2
 Level kedua, mengunjungi ABCD, karena operator Tukar 1,2 sudah dipakai BACD, maka pilih node
 lain yaitu BCAD (=15), BCAD (=15) < BACD (=17)
 Level ketiga, mengunjungi CBAD (=20), CBAD (=20) > BCAD (=15), maka pilih node lain yaitu
 BCDA (=18), pilih node lain yaitu DCAB (=17), pilih node lain yaitu BDAC (=14), BDAC (=14) < BCAD (=15)
 Level keempat, mengunjungi DBAC (=15), DBAC(=15) > BDAC (=14), maka pilih node lain yaitu
 BADC (=21), pilih node lain yaitu BDCA (=13), BDCA (=13) < BDAC (=14)
 Level kelima, mengunjungi DBCA (=12), DBCA (=12) < BDCA (=13)
 Level keenam, mengunjungi BDCA, karena operator Tukar 1,2 sudah dipakai DBCA, maka pilih node
 lain yaitu DCBA, pilih DBAC, pilih ABCD, pilih DACB, pilih CBDA
 Karena sudah tidak ada node yang memiliki nilai heuristik yang lebih kecil dibanding nilai heuristik DBCA, maka node DBCA (=12) adalah lintasan terpendek (SOLUSI)
b. Metode steepest – ascent hill climbing
 Steepest – ascent hill climbing hampir sama dengan simple – ascent hill climbing, hanya saja gerakan pencarian tidak dimulai dari kiri, tetapi berdasarkan nilai heuristik terbaik.

Keadaan awal, lintasan ABCD (=19).
Level pertama, hill climbing memilih nilai heuristik terbaik yaitu ACBD (=12) sehingga ACBD
menjadi pilihan selanjutnya.
Level kedua, hill climbing memilih nilai heuristik terbaik, karena nilai heuristik lebih besar dibanding ACBD, maka hasil yang diperoleh lintasannya tetap ACBD (=12)
Best First Search
 Metode best first search merupakan kombinasi dari metode depth first search dan breadth first search dengan mengambil kelebihan dari kedua metode tersebut. Hill climbing tidak diperbolehkan untuk kembali ke node pada lebih rendah meskipun node tersebut memiliki nilai heuristik lebih baik. Pada best first search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node di lebih rendah, jika ternyata node di level lebih tinggi memiliki nilai heuristik lebih buruk. Untuk mengimplementasikan metode ini, dibutuhkan 2 antrian yang berisi node-node, yaitu :
 OPEN : berisi node-node yang sudah dibangkitkan, sudah memiliki fungsi heuristik namun belum diuji. Umumnya berupa antrian berprioritas yang berisi elemen-elemen dengan nilai heuristik tertinggi.
 CLOSED : berisi node-node yang sudah diuji

Perencanaan Film Fast Furious 5




Resume Pribadi

Perencanaan - perencanaan yang dilakukan adalah

Pendahuluan Filem

Sejak Dom diselamatkan dari penjara oleh rekannya Brian dan pacarnya Mia Torreto hidup mereka selalu berpindah-pindah untuk menghindari kejaran para aparat.

Dan kini ketika sampai di sebuah daerah pinggiran kota Rio de Janeiro, mereka kembali harus menyelesaikan satu buah misi terakhir lagi untuk meraih kebebasan kebebasan.

Bergabung menjadi bagian dari kawanan pembalam elite kelas atas, mereka harus berhadapan dengan seorang bisnisman korup (Joaquim de Almeida) yang selama ini selalu berusaha untuk menyingkirkan kawanan pembalap ini.
Dan bersamaan dengan itu juga seorang agent federal bernama Luke Hobbs (Dwayne Johnson), juga diperintahkan untuk menangkap Dom dan Brian untuk kejahatan yang mereka lakukan sebelumnya.

Dia dan pasukannya berencana akan melakukan serangan penuh di kota ini, mereka harus tertangkap di sini atau orang lain yang akan membunuh mereka.
Pembangkang, penjahat dan aparat pemerintahan semuanya berkumpul di kota ini untuk membuktikan ambisi mereka masing-masing.

Perencanaan yang dilakukan Dom dan Pembalap Elite demi Meraih kebebasan ialah :


Pada mulanya demi meraih kebebasan-kebebasan mereka berupaya mencari sesuatu dengan mengambil brankas uang para tahanan dengan membuat suatu trik

1. Para pembalap kelas Elitte yang bergabung dengan Dom Membagi pekerjaanya dengan teman2 mereka untuk menyelidiki terlebih dahulu dengan cara
1a. Roman memberikan sebuah kotak sita ke FBI yang menyamar sebagai pengirim barang akan tetapi didalam kotak tersbut terdapat remote control untuk pendeteksian ruangan untuk mengetahui keadaan dimanan brangkas tersebut
1b. 2 orang lainnya teman dom yakni Leo dan santos menyelundup ke dalam toilet untuk membobol daerah brangkas yang tujuannya memberikan alat sebagaia penyadapsegala aktivitas yang ada di kantor polisi di kota Rio de Janeiro tersbut
1c. Selian itu Dom dan Brian memancing pihak federal kepolisian untuk menghampiri mereke , tetapi si Chris di samping itgu menyadap alatg kedalam mobil federal tersbut untuk mengetahui letak mobil2 kepolisian yang akan digunakan dalam taktik selanjutnya

2. Setelah rencana selasai semuanya Dom dan Brian menggunakan mobil kepolisian yang sudah mereka curi bersama teman temannya dengan mengambil kotak brangkas uang didalam kepolisian .

3. Setelah berhasil mengambil brangkas dengan mobil tersbut dalam waktu pengejaran di jalan raya saat pertengahan jalan kotak brangkas tersebut ditukar oleh brangkas kosong dengan truk yang tersmbunyi yang dilakukan oleh Giesel ,Leo dan Santos
.
4. Demi Memancing jauh untuk menipu aparat maka dom membiarkan pihak kepolisian mengejar mereka agar brangkas yang asli sudah selamat sampai tujuan. Karena di tengah perjalanan banyak kepolisian yang mengepung mereke maka apa boleh buat dom sekalian menghancurkan pihak lawannya.